Anggota Dprd Sumut

Anggota Dprd Sumut

Medan- Polrestabes Medan menetapkan seorang oknum anggota DPRD Sumut, berinsial KHS sebagai tersangka dugaan kasus penganiayaan terhadap dua anggota Polri di sebuah tempat hiburan ternama di Kota Medan.

Tepatnya, di gedung Capital Building di Jalan Putri Hijau, Kota Medan, Sumatera Utara. KHS merupakan anggota dari Fraksi PDI-Perjuangan.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, sebelum menetapkan status tersangka, pihaknya mengamankan 17 orang.

“Dari 17 orang yang diamankan, 8 orang kita tetapkan sebagai tersangka, salah satunya KHS, ” sebut Kombes Pol Riko Sunarko, kepada wartawan di Medan, Selasa (21/7/2020).

Riko menyebutkan, dari 8 orang tersangka yang ditetapkan, 1 diantaranya seorang wanita,” ujar Riko.

Dari belasan orang diamankan itu, terdapat sejumlah pemuda itu, hasil tes urinenya positif mengkonsumsi narkoba.

“Untuk saksi yang positive amphetamine diserahkan ke sat narkoba untuk proses,”tutur Riko.

Video penganiayaan tersebut dari rekaman CCTV dan menjadi viral di media sosial, yakni di Instagram.

Dalam video itu, pemukulan dua anggota Polri itu, di depan gedung hiburan malam di Jalan Putri Hijau, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Belum diketahui, persis penyebab perkelahian hingga terjadi penganiayaan tersebut. Namun, ‎berdasarkan informasi diperoleh dua anggota Polri yang menjadi korban penganiayaan yakni Bripka KG dan Bripka MA keduanya bertugas di Polda Sumut.

Pelaku penganiayaan berjumlah puluhan orang, yang salah satunya disebut-sebut anggota DPRD Sumut berinisial KS.

Peristiwa penganiayaan tersebut bermula saat Bripka KG mendatangi lokasi hiburan malam pada, Minggu sekira pukul 03.00 WIB. Karena undangan rekannya, Bripka M.

Setelah kedua korban bertemu, tiba-tiba belum diketahui apa penyebabnya terjadi keributan di lokasi antara kelompok KS dengan kelompok lain.

Tak lama keributan tersebut berimbas kepada kedua anggota Polri tersebut. Bripka M berusaha menghindar, namun korban diserang KS hingga ke halaman parkir gedung Capital tersebut.

Bripka KG mencoba melerai pelaku yang telah menganiaya rekannya. Namun pelaku dan kelompoknya langsung kedua korban. Tak berapa lama Bripka M berhasil melarikan diri dan mencari bantuan.

Beberapa menit kemudian sejumlah anggota Polri tiba di lokasi. Selanjutnya kedua oknum Polisi tersebut dibawa ke RS Materna guna perawatan dan kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Medan.

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria yang belakangan diketahui merupakan anggota DPRD Sumut mencuri jam di sebuah toko smartphone di Medan. Warganet pun berang dengan kejadian ini.

Sebuah video rekaman CCTV memperlihatkan aksi pencurian jam tangan di Jalan Gatot Subroto, Medan, viral di media sosial.

Sebuah video rekaman CCTV memperlihatkan aksi pencurian jam tangan di Jalan Gatot Subroto, Medan, viral di media sosial.

Medan, IDN Times- Ketua Umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumatra Utara Rapidin Simbolon mengungkap informasi mengejutkan saat Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) pemenangan Pilkada Serentak 2024 yang digelar DPC PDIP Medan di Tiara Convention Centre, Sabtu (26/10/2024). Menurutnya DPP PDIP sudah mengeluarkan keputusan memecat salah satu kader PDIP Sumut yang baru saja dilantik jadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut.

"Tadi pagi saya dikirimkan surat dari DPP (PDIP) tentang pemecatan anggota DPRD Sumut yang baru terpilih. Sudah dipecat Karena main dua kaki," ungkap Rapidin.

Ia tak menyebutkan siapa sosok yang dimaksud. Menurutnya ini menjadi peringatan bagi kader PDIP Sumut untuk tegak lurus terhadap keputusan pimpinan PDIP.

"Saya bukan menakuti, saya menyampaikan. Untuk itu para anggota DPRD harus berjuang maksimal. Seperti memerjuangkan diri anda waktu menjadi calon," beber pria yang lolos DPR RI dari Dapil Sumut II ini.

Diketahui PDIP Sumut punya 21 kursi di DPRD Sumut setelah meraih suara terbanyak kedua.

Rakercabsus sebelumnya dibuka Yasonna Laoly yang baru saja usai menjabat Menteri Hukum dan HAM. Yasonna mengajak para kader PDIP di Sumatra Utara, khususnya Kota Medan solid memenangkan Pilkada serentak 2024.

"Saya mau mengajak kita semua merapatkan barisan. Pertarungan yang tidak mudah. Seperti disampaikan ketua DPC dan DPD tadi, melawan kekuatan di sumut. Menantu seorang mantan presiden,mantan bos saya. Tidak mudah," kata Yasonna.

Menurut Yasonna, kader di Sumut harus solid memenangkan Edy Rahmayadi-Hasan di Pilkada Sumut dan Prof Ridha-Rani di Pilkada Medan.

"Prof Ridha meninggalkan jabatannya sebagai profesor memimpin kota Medan. Bersama dengan Rani, seorang politisi yang saling mengisi. Pak Edy dulu Mantan Pangkostrad, Hasan anak muda," beber Yasonna.

Baca Juga: Kritik Kepemimpinan Bobby, Ketua PDIP Sumut: Hanya Beban!